Rabu, 4 April 2012
JAKARTA
(Suara Karya): Bidang pariwisata di DKI Jakarta tahun 2012 ini
diproyeksikan menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 2,6
triliun dari pajak yang dihasilkannya. Ini meningkat 23,8 persen
dibanding tahun 2011 sebesar Rp 2,1 triliun.
Peningkatan itu terjadi karena usaha pariwisata juga meningkat terus,
terutama wisata kuliner yang tahun 2012 ini menyumbang ke PAD Rp 1,1
triliun dari pajak restoran. Sementara pajak hotel juga berkontribusi Rp
1,1 triliun, sedangkan dari pajak hiburan Rp 400 miliar.
Kepala Bidang Perizinan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,
Drs Iwan Syaefudin, mengungkapkan itu di kantornya kemarin. "Restoran
Jepang, Korea, dan Vietnam banyak terdapat di Jakarta Selatan. Restoran
masakan Timur Tengah dan Afrika banyak di Petamburan dan Tanah Abang,
sedangkan restoran masakan India di Pasar Baru. Tempatnya sesuai dengan
konsentrasi komunitas masing-masing," kata Iwan.
Kepala Seksi Restoran, Bar, Kafe Disparbud DKI Drs Ukar Saputra
menyebutkan, tahun 2010 jumlah restoran 2.481, bar 646, pusat jajan 54,
dan kafetaria 7 sehingga seluruhnya 3.188 tempat usaha. Tahun 2011
restoran menjadi 2.742, bar 705, pusat jajan 55, dan kafetaria melonjak
menjadi 21, sehingga total 3.523 tempat usaha yang mampu menyerap
sekitar 35.000 tenaga kerja.
Jika dibagi dalam lima kota administrasi, terlihat Jakarta Timur paling
sedikit dengan hanya 180 tempat usaha, sedangkan paling banyak Jakarta
Selatan dengan 1.344 tempat usaha.
PLH Kepala Sudin Pariwisata Jakarta Timur, Drs Husnison Nizar,
menjelaskan, memang di wilayahnya paling sedikit usaha restoran, bar,
kafe, dan pusat jajan karena Jaktim juga minim pusat pertokoan dan
perkantoran. Namun, tentang wisata kuliner, cukup banyak tempat jajan
yang digemari masyarakat seperti di sekitar Jalan Matraman Raya, sekitar
Tiptop, dan Terminal Rawamangun, Jalan Pramuka dan Jalan Pemuda.
Oleh karena itu, menurut Husnison, Wali Kota Jaktim H Murdhani telah
menetapkan Jl Balai Pustaka Timur, yaitu tempat keberadaan pusat belanja
Tiptop, menjadi kawasan wisata unggulan kuliner malam hari. "Jam
bukanya mulai pukul 19.00," ujarnya. Kampung Artis Cipayung juga dikenal
wisata kulinernya.
Saat ini di Jaktim terdapat 180 tempat usaha makan minum dengan
perincian restoran 162, bar 13, pusat jajan 4, dan kafetaria hanya satu.
Menurut Husnison Nizar, di kawasan wisata kuliner malam hari tersebut
kini terdapat makanan favorit seperti sate padang, roti bakar, soto
ayam, pecel lele maupun penganan lain seperti pempek palembang.
(Dwi Putro AA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar