MEDAN - Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan pihaknya akan
segera membangun “Geopark Toba” atau taman bumi kawasan Toba untuk
mengumpulkan berbagai keajaiban geologi dan peninggalan sejarah seperti
sisa-sisa letusan Gunung Toba ratusan ribu tahun lalu.
“Rencananya
tahun 2012 ini sudah akan dibangun,” katanya di sela-sela Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Sumatera Utara di Medan, hari ini.
Menurut
Bupati, pihaknya berupaya untuk menambah beberapa objek daya tarik
pariwisata karena tidak ingin hanya mengandalkan keindahan alam kawasan
Danau Toba semata.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah
membangun Geopak Toba yang akan menampilkan berbagai peninggalan sejarah
dan bukti geologi yang bernilai ilmu pengetahuan.
Melalui Forum
Kerja Sama Pembangunan Kawasan Danau Toba, Pemprov Sumut, dan dukungan
pemerintah pusat, pihaknya akan berupaya membangun taman bumi tersebut
agar memberikan manfaat lebih besar.
Pihaknya merasa bersyukur
karena rencana itu mendapatkan dukungan dari lembaga pendidikan dan
kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization/UNESCO) yang mengirimkan pakar geologi Prof Dr Ibrahim Komo
Gru Besar untuk membangun persiapan pembangunan Geopark Toba.
Secara
umum, Geopark Toba itu dimaksudkan untuk menambah daya tarik wisata di
kawasan Danau Toba dengan menampilkan keunikan geologi yang berpadu
dengan kehidupan manusia dan alam sekitar.
“Jadi, yang akan ditampilkan bukan hanya potensi wisata Samosir, melainkan seluruh kawasan Danau Toba,” katanya.
Ia
mengatakan untuk tahap awal, seluruh biaya pembangunan Geopark Toba itu
akan ditanggulangi pemkab di kawasan Danau Toba di bawah koordinasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Setidaknya, ada tiga
fungsi yang dapat ditampilkan dalam pembangunan Geopark Toba tersebut
yakni fungsi konversi, pendidikan, dan peningkatan tingkat perekonomian
masyarakat lokal.
Fungsi konversi dimaksudkan untuk melindungi
berbagai bukti tentang peristiwa dahsyat letusan Gunung Toba yang
menyebabkan munculnya Danau Toba yang terjadi ratusan ribu tahun lalu.
Berbagai
bukti tersebut tidak boleh hilang atau rusak karena akan diwariskan
untuk generasi penerus tentang peristiwa yang pernah terjadi di kawasan
Danau Toba.
Kemudian, fungsi pendidikan tentang keberadaan bukti
ilmiah terhadap proses pembentukan Danau Toba yang berasal dari letusan
gunung berapi
“Kami yakin, itu bisa menarik minat peneliti dari berbagai belahan dunia,” kata Bupati.
Sedangkan
fungsi pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal didapatkan karena
diperkirakan banyaknya wisatawan dan peneliti yang akan berkunjung ke
kawasan Danau Toba.
“Jadi, (berbagai peninggalan geologi) itu harus dipelihara,” katanya.
Infrastruktur membaik
Selain
rencana pembangunan Geopark Toba, Bupati juga menyebutkan bahwa
berbagai infrastruktur untuk pengembangan industri pariwisata di Samosir
semakin membaik.
Selama ini, keberadaan infrastruktur tersebut
menjadi salah satu tantangan Samosir dalam pembenahan dan peningkatan
industri pariwisata di daerah itu.
Namun melalui program
pembangunan yang telah dilakukan, kendala tersebut mulai bisa diatasi.
“Kondisi jalan sudah semakin baik, jembatan-jembatan yang dulu darurat
juga sudah permanen,” katanya.
Kemudian, kata dia, akses untuk
menuju Samosir yang memiliki berbagai potensi wisata dan peninggalan
sejarah juga semakin banyak.
Sebelumnya, transportasi air menuju
Samosir hanya satu jenis yakni kapal yakni dari Ajibata di Parapat
menuju Tomok di Samosir. Namun melalui koordinasi dengan Dinas
Perhubungan, infrastruktur transportasi air tersebut telah ditambah.
Selain
jalur Ajibata-Tomok, jalur kapal feri juga sudah ada dari Tigaras,
Parapat menuju Simanindo di Samosir dan jalur Muara ke kawasan
Nainggoilan di Samosir.
Demikian juga dengan jalur darat melalui kawasan Tele. “Jadi, sudah ada empat jalur untuk menempuh Samosir,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar