Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kalau bicara soal pariwisata, Indonesia mungkin salah satu negara yang dikaruniai oleh Sang Pencipta banyak objek wisata nan indah, menawan, eksotis, luas, kaya akan flora dan fauna serta kaya akan seni dan budaya.
Semua itu potensi besar untuk menarik minat wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Namun faktanya, besarnya potensi itu belum sebanding dengan hasil yang diraih, bahkan tertinggal dibandingkan negara tetangga, Malaysia yang objek wisatanya tidak sekaya Indonesia.
Malaysia mengklaim mampu menarik wisatawan mancanegara sekitar 24 juta orang, sedangkan Indonesia baru sekitar 6--7 juta orang per tahun.
Dalam hal ini, Indonesia seharusnya melakukan persandingan sehingga mampu menciptakan suasana 'co-opetition' (cooperation and competition) mengingat negara tetangga lebih siap dan sungguh-sungguh menangkap peluang datangnya wisatawan internasional di daerah mereka masing-masing.
Paling tidak kita harus mampu menangkap dan memanfaatkan 'tetesan' wisatawan yang berkunjung ke negara tetangga untuk singgah ke Indonesia.
Dalam konteks pariwisata seperti diungkapkan Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Mulya Wirana, tentu ada satu aspek yang cukup berperan untuk mendorong minat wisman ke Indonesia yaitu melalui masyarakat Indonesia yang tinggal di Kuala Lumpur.
Menurut dia, peran serta masyarakat Indonesia yang menetap disini tentulah sangat signifikan karena secara tak langsung mereka bisa memberikan penjelasan tentang Indonesia.
Kita tahu bahwa banyak orang Indonesia di negara ini berasal dari sejumlah daerah. Mereka itu sebagai wakil daerah di Indonesia atau Mini Indonesia".
Ada dari Aceh, Medan, Minang, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Lombok ataupun dari Makassar. Mereka ini diharapkan bisa menjelaskan tentang keindahan alam, adat istiadat, seni budaya daerahnya masing-masing.
Orang Medan, bisa bercerita tentang indahnya Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya. Orang Aceh, bisa menceritakan keindahan pantainya. Orang Minang, menjelaskan soal masakan rendang yang kini semakin terkenal di dunia.
Orang Sunda juga bisa menuturkan tempat-tempat kuliner dan belanja murah ataupun tempat untuk santai di sejumlah kota-kota di Jawa Barat khususnya di Bandung, Garut ataupun Tasikmalaya.
Orang Jawa bisa menceritakan tempat peninggalan jaman dulu seperti candi Borobudur dan candi Prambanan serta situasi khas di Malioboro, Yogyakarta dengan pantai Parangtritis dan pesona serta dinginnya di Kaliurang.
Cerita-cerita dari mulut ke mulut semakin efektif melalui kampus, tempat bekerja, pengajian, ataupun jejaring sosial. Hal itu tentu memperkaya bentuk promosi sebagai batu loncatan untuk menarik minat orang berkunjung ke Indonesia.
Lebih 2,5 juta orang
Dewasa ini, diperkirakan lebih dari 2,5 juta orang Indonesia yang berada di Malaysia baik sebagai pekerja (TKI/tenaga kerja Indonesia), pelajar ataupun memang sudah menjadi penduduk Malaysia yang tentunya bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia terutama daerah-daerah dari mana mereka berasal.
Berdasarkan data Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia terdapat sekitar 50 paguyuban ataupun komunitas masyarakat Indonesia mulai dari yang bersifat kedaerahan, bidang pekerjaan dan pendidikan hingga sektor perdagangan.
Di sini ada paguyuban orang Aceh, Medan, Minang, Lamongan, Malang, Bawean, Madura, Bugis yang anggotanya tidak hanya di kota Kuala Lumpur, tapi tersebar hingga semenanjung Malaysia.
Menurut Kepala Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI untuk Malaysia, Suryana Sastradiredja merekalah yang sepatutnya bisa dimanfaatkan menjadi duta-duta pariwisata Indonesia.
Suryana berharap pihak pemerintah bisa memanfaatkan ramainya orang Indonesia di negara ini untuk lebih memperkenalkan Indonesia khususnya untuk bisa lebih mengajak masyarakat Malaysia ataupun turis mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Tentulah Indonesia sebagai negeri yang memiliki kekayaan alam eksotis dan indah dan didukung oleh masyarakatnya yang ramah, banyak memiliki kuliner yang enak, biaya tinggal yang relatif terjangkau menjadi daya tarik tersendiri untuk para turis berkunjung ke Indonesia.
Bukan sesuatu yang mustahil, Indonesia meningkatkan jumlah wisatawan mancanegaranya yang saat ini berkisar 6-7 juta orang. Kelak jumlah itu bisa berlipat ganda karena masyarakat asing semakin tahu dan mengenal Indonesia menjadi salah satu tempat yang wajib untuk dikunjungi.
Oleh karena itu, para WNI/TKI sebagai duta-duta bangsa Indonesia di luar negeri diharapkan mampu menyampaikan kepada publik dunia bahwa Indonesia menjadi tempat yang layak serta menarik untuk dikunjungi. Kita harus katakan pada publik bahwa Indonesia itu indah.
sumber
antara news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar