London (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Dr. Mari Elka Pangestu mengatakan Indonesia berupaya keras mengembangkan pariwisata Indonesia menuju pariwisata yang berkelanjutan guna mengoptimalkan potensi tempat-tempat wisata di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Menteri Mari E Pangestu saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi dan Teknologi Jerman Phillip Rsler yang membawahi bidang pariwisata di Jerman, demikian Sekretaris III-Penerangan,Sosial dan Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo kepada ANTARA London, Jumat.

Pertemuan ini dilaksanakan disela-sela kunjungan kerja Menteri Pangestu dalam partisipasi Indonesia pada Pameran Pariwisata Internasional di Berlin yang merupakan salah satu bursa pariwisata terbesar di dunia berlangsung dari 7 hingga 11 Maret mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Mari Elka Pangestu mengatakan dengan konsep ini turisme Indonesia diarahkan untuk meminimalkan dampak dari aktivitas bisnis pariwisata tersebut terhadap alam dan budaya setempat, seraya mengembangkan pasar tenaga kerja untuk masyarakat setempat.

Hal ini tentunya akan membawa pengalaman positif bagi masyarakat setempat, industry pariwisata terkait serta turis itu sendiri, ujarnya.

Menteri Pangestu dalam pertemuan tersebut meminta Menteri Rsler untuk bersama meningkatkan kerjasama dibidang pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif, khususnya memanfaatkan momentum peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jerman pada tahun ini.

Secara khusus Menteri Pangestu menekankan area kerjasama dalam bidang kreatif seperti pembuatan film, design, arsitektur dan lain sebagainya.

Kunjungan kerja Menparekraf RI Dr. Mari Elka Pangestu tidak lepas dari partisipasi Indonesia pada salah satu ajang bursa pariwisata internasional terbesar di dunia yaitu Internationale Tourisms Borse Berlin, tahun ini merupakan ke-32 kalinya Indonesia unjuk gigi dalam ajang tersebut.

Beberapa saat sebelum pertemuan dengan Menteri Rsler, paviliun Indonesia diresmikan Duta Besar RI untuk Jerman Dr. Eddy Pratomo serta Wali Kota Berlin Klaus Wowereit yang secara khusus mendatangi paviliun Indonesia.

Delegasi Indonesia dipimpin Menparekraf RI membawa branding "Wonderful Indonesia" menggandeng 10 dinas pariwisata yaitu dari Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Jayapura, Kab. Sarmi, Pemda Jawa Tengah, Pemda Jawa Timur, Pemda DKI Jakarta, Pemda Prov. Bali dan Kab. Badung, Kabupaten Sleman serta melibatkan 60 industri wisata diantaranya hotel dan restoran.

Paviliun Indonesia menempati Hall 26 A yang dinilai cukup strategis dengan melakukan berbagai aktivitas seperti pameran, travel exchange, media interview, penampilan seni dan budaya, awareness campaign serta industrial gathering.

Tahun ini banyak pujian dialamatkan ke design Paviliun Indonesia yang dibuat modern dan megah dengan penataan yang apik serta pemanfaatan ruang yang elegan.

Dengan memanfaatkan lahan seluas 21 x 22 meter dengan model double decker, paviliun Indonesia merepresentasikan Indonesia yang modern dan cantik, ditambah puluhan banner raksasa menggantung dari langit-langit.

Berbagai daerah wisata baru beyond Bali serta berbagai atraksi wisata lainnya seperti keramik, kuliner, macan Sumatera, komodo dan masih banyak lagi yang lainnya tampil di pavilion Indonesia.

Pameran ini diklaim sebagai pameran pariwisata terbesar di dunia dan menjadi salah satu penggerak dalam industri pariwisata dunia.

Pada tahun 2011, ITB Berlin diikuti oleh 11.163 exhibitor dari 168 negara dan dikunjungi oleh lebih dari 170.000 orang serta diliput oleh 7000 jurnalis terakreditasi dari 94 negara.

Partisipasi Indonesia dalam ajang ITB Berlin tidak lepas dari strategi pemerintah untuk terus meningkatkan wisatawan asing terutama wisatawan Eropa untuk berlibur ke Negara Kepulauan Republik Indonesia.

Capaian penting tahun ini adalah bukti terpenuhinya target kunjungan wisman ke Indonesia dengan jumlah kedatangan 7,6 juta wisman dan menyumbang sebanyak 8,5 milyar dollar AS, menempatkan pariwisata sebagai lima besar penyumbang devisa Negara. (ZG)